Cek kesehatan keuangan pribadi adalah hal yang penting dilakukan untuk mengetahui dan menilai bagaimana kondisi keuangan Anda saat ini. Apakah kondisi keuangan Anda sudah seimbang antara pendapatan dan pengeluaran. Berapa anggaran yang Anda sisihkan untuk menabung, investasi serta dana pensiun dan lain sebagainya.
Kondisi finansial dapat dikatakan sehat jika Anda sudah memenuhi beberapa indikator kesehatan keuangan. Lantas apa saja indikatornya? Simak selengkapnya seperti berikut ini. Namun sebelum mengetahui indikator tersebut, ada baiknya Anda ketahui pengertian kesehatan keuangan Anda terlebih dulu.
Pengertian Kesehatan Keuangan
Untuk sebagian orang, kesehatan keuangan dapat didefinisikan sebagai kondisi yang mana pendapatan tidak lebih kecil dibanding pengeluaran dan utang. Definisi ini memang tidaklah salah, dan bahkan dapat dikatakan sebagai sebuah cara untuk mengecek kesehatan keuangan yang paling mudah.
Akan tetapi mengambil kesimpulan dari hal itu saja tidaklah cukup. Anda memerlukan informasi lagi indikator apa saja yang dapat menentukan kondisi keuangan seseorang dapat dikatakan sehat atau tidak supaya lebih pasti. Dengan demikian, Anda tidak hanya mengetahui bagaimana kondisi keuangan Anda saat ini saja melainkan untuk jangka panjang.
Indikator Kesehatan Keuangan
Ada beberapa indikator yang dapat menjadi ukuran dalam menentukan apakah finansial Anda sehat ataupun tidak dan berikut penjelasannya.
1. Saving Ratio (Rasio Tabungan)
Indikator pertama untuk mengetahui kesehatan keuangan yaitu rasio tabungan (saving ratio). Menyisihkan atau menabung sebagian penghasilan untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang adalah hal yang harus Anda prioritaskan setelah Anda mendapatkan gaji. Aktivitas ini tidak hanya dapat menyimpan uang saja di produk tabungan namun juga dapat menyisihkan untuk berinvestasi.
Menghitung rasio tabungan ini bisa dilakukan dengan rumus Nilai total tabungan tahunan/ Jumlah pendapatan tahunan) x 100%. Misalnya saat ini Anda sudah menabung sebanyak Rp 20.000.000. Sedangkan total pendapatan Anda tahunan bisa mencapai Rp 100.000.000. Hal ini berarti rasio tabungan Anda yaitu 20%. Minimal rasio tabungan yaitu sebesar 10%.
Jika rasio tabungan Anda bisa mencapai 20% berarti kondisi finansial Anda dapat dikatakan cukup sehat. Semakin besar rasionya tentu semakin baik. Apabila Anda belum mampu mencapai di angka ideal maka mulailah menyisihkan minimal sebesar 10% dari penghasilan bulanan untuk di sisihkan tabungan.
Baca juga : Memahami Konsep Dasar Perencanaan Keuangan
2. Rasio Likuiditas
Indikator yang selanjutnya yaitu rasio likuiditas atau yang sering disebut dengan dana darurat. Likuiditas ini merupakan kemampuan sebuah aset yang dapat diubah menjadi uang tunai dengan cepat. Rasio seperti ini berfungsi untuk mengukur bagaimana Anda mudahnya mendapatkan uang tunai ketika menghadapi kondisi darurat.
Cara Menghitung Rasio Likuiditas ini yaitu dengan rumus Rasio likuiditas = Total jumlah aset berupa kas atau setara kas/ Jumlah pengeluaran rutin tiap bulan. Aset atau dana tunai setara dengan kas seperti tabungan di bank, deposito, emas, obligasi tenor pendek, dan reksa dana pasar uang serta lain sebagainya. Hasil dari perhitungan ini memiliki satuan bulan nantinya.
Misalnya Anda memiliki dana tunai kas senilai Rp 30.000.000. Kemudian Anda memiliki pengeluaran per bulan rutin sebesar Rp 6.000.000. Maka rasio likuiditasnya yaitu Rp 30.000.000 dibagi Rp 6.000.000 yaitu 5 bulan.
Artinya aset likuid yang Anda miliki saat ini hanya bisa membantu kehidupan Anda selama 5 bulan. Apalagi jika selama waktu ini Anda tidak memiliki pendapatan sama sekali. Kondisi keuangan ini yang tergolong sehat jika rasio likuiditasnya 3-6 kali pengeluaran sebulan.
3. Rasio Utang Sehat
Indikator kesehatan keuangan berikutnya yang tidak kalah pentingnya yaitu rasio utang sehat (debt service ratio). Rasio ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan Anda untuk membayar cicilan utang. Rumus menentukan rasio utang sehat ini dapat dilakukan dengan cara Rasio utang sehat = (Cicilan utang per tahun atau per bulan / Pendapatan per tahun atau per bulan) x 100%.
Misalnya Anda memiliki cicilan utang per bulan sebesar Rp 3.000.000. Sedangkan pendapatan atau gaji Anda yaitu Rp 5.000.000 per bulan. Rasio kemampuan pembayaran utang Anda yaitu 60%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa keuangan Anda sedang tidak sehat.
Sebab rasio utang yang sehat idealnya maksimal hanya sebesar 35%. Apabila lebih dari itu, maka Anda harus menurunkan beban utang Anda. Misal dengan cara menjual aset yang Anda miliki atau melakukan refinancing utang dan mencari penghasilan tambahan yang lainnya.
Nah, itulah beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui kesehatan keuangan Anda. Setelah Anda menyimak indikator tersebut di atas, Anda dapat memperkirakan sendiri bagaimana kesehatan keuangan Anda Apakah sudah termasuk sehat ataupun belum.
Apabila belum, Anda dapat melakukan langkah lainnya ke depan untuk mengatasi hal tersebut, contohnya dengan mencari pendapatan lainnya sebagai tambahan. Itulah informasi mengenai indikator dan cara mengecek kesehatan keuangan Anda. Untuk mengetahui bagaimana kondisi finansial sendiri sangatlah penting. Hal tersebut berguna untuk bahan evaluasi dan penentuan bagaimana strategi Anda ke depan.