Sorotdaerah.com – Aksi jilid 2 pegawai tidak tetap (PTT) Simalungun tampak berbeda, aksi dilakukan dengan menutup mulut. Hal ini bentuk protes karena Pemkab Simalungun dan DPRD bungkam terhadap tuntutan PTT Simalungun.
“Tutup mulut adalah bentuk protes keras terhadap Pemko Simalungun karena diam dan bungkam terhadap tuntutan yang kami buat,” kata ketua Forum Guru Honor Simalungun (FGHS) Ganda Armando Silalahi di Gedung DPRD, Kabupaten Simalungun, Rabu (26/9).
Massa aksi sudah lakukan aksi dengan beritahu di Kantor Bupati dan DPRD satu hari sebelumnya. Massa aksi terdiri dari FGHS, Forum Kesehatan Honor Simalungun (FKHS) dan Kategori Dua (K2).
Mereka menuntut gaji tetap 2 juta dengan membatalkan SK Bupati terkait penurunan gaji menjadi 1 juta rupiah. “Tuntutan kita sederhana saja. Kita mau gaji tetap 2 juta rupiah. Kami butuh makan dan penghasilan layak,” pungkas PTT Perawat dari Puskesmas Bosar Maligas Dorlawati Silalahi. (Red)