7 Cara Memilih Investasi Yang Aman

Setiap instrumen investasi mempunyai kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Cara untuk memilih investasi yang aman dan baik ini salah satunya yaitu memilih instrumen yang sesuai dengan kebutuhan dan profil resiko. Di samping itu, menetapkan apa tujuan investasi menjadi fondasi yang penting untuk memilih instrumen yang paling tepat.

Contohnya jika tujuan investasi untuk mendapatkan imbal balik stabil untuk jangka panjang, maka instrumen seperti reksa dana dan obligasi bisa menjadi pilihan yang tepat. Dalam artikel kali ini, ketahui tips investasi yang aman secara lebih lengkap, tentang tips memilih investasi aman. Simak penjelasannya berikut ini.

Cara Jitu Memilih Investasi Yang Tepat

Dalam melakukan investasi, sangat penting memahami bahwa potensi keuntungan yang semakin tinggi maka akan semakin besar juga resikonya yang dikenal dengan high risk high return. Maka dari itu, menjadi investor harus mengetahui bagaimana cara untuk memilih investasi yang aman dan baik. Berikut ini penjelasannya.

1. Tentukan Tujuan Investasi

Langkah yang pertama untuk memilih investasi yang aman dan baik yaitu menetapkan tujuan investasi secara jelas. Tujuan menginvestasikan uang ini apakah untuk pendidikan anak, dana pensiun ataupun pembelian properti.

Ketika sudah mengetahui tujuan investasi ini dengan jelas. Anda bisa menyesuaikan strategi investasi supaya sesuai dengan waktu serta resikonya. Ketika menentukan tujuan investasi, pastikan membuat dengan detail.

Contohnya, tujuan investasi untuk membeli rumah. Maka tentukan dulu berapa harga rumah yang Anda inginkan dan kapan membeli rumah. Hal tersebut akan membantu Anda untuk mewujudkannya. Maka hindari membuat tujuan tanpa membuat detail keterangan yang jelas.

Baca juga : Cara Membuat Rencana Keuangan Dengan Tepat

2. Memahami Profil Resiko

Pada tiap-tiap investor mempunyai profil resiko investasi yang berbeda-beda. Maka penting untuk memahami seberapa besarkah resiko yang bisa Anda terima sebelum Anda memutuskan jenis investasi yang akan Anda pilih.

Seorang investor dengan tingkat toleransi resikonya yang rendah disarankan untuk memilih instrumen yang stabil walaupun potensi pengembaliannya rendah pula. Akan tetapi investor yang mempunyai toleransi resikonya yang tinggi dapat mempertimbangkan investasi lebih beresiko akan tetapi berpotensi untuk memberikan hasil yang lebih tinggi.

3. Mengetahui dan Mempelajari Jenis-Jenis Investasi

Cara memilih jenis investasi yang aman selanjutnya yaitu memahami instrumen yang sesuai profil resiko. Terdapat banyak jenis investasi saat ini yang tersedia misalnya saham, reksa dana, obligasi, properti dan yang lainnya. Dengan mempelajari karakteristik, resiko investasi dan potensi pengembalian jenis investasi ini dapat membantu Anda untuk memilih mana yang paling sesuai dengan tujuan masing-masing investor.

Baca juga : 7 Pengaruh Berita Keuangan Lokal

4. Memperhatikan Likuiditas

Walaupun sering dilupakan, yang perlu diperhatikan lagi yaitu likuiditas sebuah instrumen. Cara untuk memilih jenis investasi yang aman dan baik ini bisa menginformasikan kepada investor mengenai kemudahan pencairan aset investasi kemudian konversi menjadi uang.

Hal yang sangat penting untuk memperhatikan tingkat likuiditas dari jenis investasi yang Anda pilih karena di setiap tujuan terdapat kebutuhan untuk mencairkan atau konversi investasi. Apabila tujuan investasi untuk dana darurat maka pilihlah instrumen dengan tingkat likuiditasnya yang tinggi misalnya deposito.

5. Perhatikan Biaya

Sebelum Anda memutuskan berinvestasi, sebaiknya perhatikan dulu biaya-biaya yang berhubungan dengan investasi tersebut. Misalnya biaya transaksi, biaya administrasi, biaya pengelolaan, dan biaya yang lainnya. Biaya ini bisa mempengaruhi hasil investasi untuk jangka panjang dengan begitu sangat penting untuk mempertimbangkan dengan cermat.

6. Diversifikasi Portofolio

Tips memilih investasi yang aman berikutnya yaitu menerapkan diversifikasi portofolio dimana prinsip investasi ini dapat digambarkan seperti tidak meletakan telur di dalam satu keranjang. Oleh karena itu, diversifikasi portofolio ini dapat dilakukan dengan cara mengalokasikan dana pada beberapa jenis investasi yang tidak sama. Maka dengan diversifikasi yang baik ini kerugian pada satu aset bisa di kompensasi dari keuntungan dalam aset yang lainnya.

7. Berkonsultasi Dengan Profesional Keuangan

Apabila Anda merasa bingung dan kurang yakin memilih investasi yang aman dan baik, pertimbangkan dulu untuk berkonsultasi dengan seorang pakar keuangan. Mereka bisa memberikan saran sesuai dengan kondisi dan situasi keuangan Anda saat ini serta tujuan investasi dan membantu Anda untuk membuat keputusan secara lebih bijak.

Selain tips investasi yang baik dan aman tersebut, Anda juga harus memperhatikan kondisi keuangan Anda. Dengan demikian, alokasi dana ini untuk kebutuhan sehari-hari tidak terganggu. Untuk mengatur keuangan investasi ini Anda perlu menyusun anggaran secara detail.

Langkah yang penting untuk mengatur keuangan investasi yaitu menyusun anggaran secara detail. Anda dapat membuat daftar semua penghasilan dan pengeluaran dengan rinci termasuk pengeluaran yang tetap seperti tagihan setiap bulan dan pengeluaran variabel misalnya makanan dan hiburan.

Ketika memiliki anggaran yang jelas, Anda bisa mengidentifikasi seberapa besar uang yang bisa dialokasikan untuk investasi setelah Anda memenuhi kebutuhan serta komitmen keuangan yang lainnya.

Cara Membuat Rencana Keuangan Dengan Tepat

Di dunia manajemen keuangan yang dapat dikatakan cukup rumit, langkah-langkah atau proses perencanaan keuangan memang sangatlah penting. Bagi Anda seorang pemilik bisnis mulai dari skala kecil, investor berpengalaman, ataupun yang baru memulai perjalanan keuangan, memahami nuansa manajemen keuangan bisa meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan secara signifikan.

Pada artikel kali ini akan membantu Anda untuk memandu Anda langkah-langkah dan komponen penting perencanaan keuangan, dan membekali Anda pengetahuan menavigasi langkah dan proses keuangan yang rumit. Dengan melalui tahap-tahap mendasar ini bertujuan untuk dapat memberdayakan Anda mencapai tujuan keuangan secara lebih efektif.

Komponen dan Langkah Perencanaan Keuangan

 

Dengan mengenali peranan penting perencanaan keuangan sangatlah penting untuk bisnis dengan lintasan keuangan yang aman. Dimana perencanaan keuangan secara efektif dalam bisnis mencangkup beberapa komponen yang penting dan memastikan strategi yang komprehensif dengan mendorong pertumbuhan dan juga stabilitas untuk jangka panjang.

Berikut ini beberapa komponen penting yang dapat digunakan untuk rencana keuangan bisnis lebih kuat.

1. Penetapan Sasaran

Menetapkan sasaran dan tujuan keuangan secara jelas dan strategis merupakan hal yang penting untuk bisnis apa saja. Misalnya untuk memperluas jangkauan pasar, untuk meningkatkan arus kas, meningkatkan investasi modal, penetapan sasaran yang jelas dan spesifik untuk memberikan arah yang terfokus pada semua aktivitas keuangan.

2. Penilaian Sumber Daya

Hal ini melibatkan analisis yang menyeluruh pada sumber daya keuangan perusahaan di saat ini. Misalnya cadangan kas, aset dan aliran pendapatan. Hal ini termasuk pemahaman yang jelas mengenai sumber daya yang disediakan untuk pengambilan keputusan serta perencanaan strategis dengan matang.

Baca juga : Cara Mengelola Utang Dengan Cerdas dan Bijak

3. Evaluasi Resiko

Mengidentifikasi potensi yang terjadi pada resiko keuangan serta menilai toleransi resiko pada sebuah bisnis merupakan hal yang sangatlah penting. Dimana langkah ini dapat melibatkan evaluasi kondisi pasar, faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kestabilan keuangan dan ketidakpastian ekonomi.

4. Pengembangan Strategi

Dengan memiliki tujuan dan pemahaman yang jelas tentang sumber daya dan resiko yang ada, mengembangkan rencana keuangan yang strategis merupakan langkah berikutnya. Strategi ini yang harus merincu alokasi sumber daya serta rencana investasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

Cara Membuat Perencanaan Keuangan

Ketika kita sudah membuat perencanaan keuangan, Anda harus tahu dalam membuat perencanaan keuangan sangatlah penting untuk memberikan dampak positif agar kondisi keuangan kita selalu sehat. Untuk mengetahui lebih jelas tujuan perencanaan keuangan ini, simak penjelasannya berikut ini.

Dalam memahami pentingnya rencana keuangan, Anda harus mengerti apa definisi yang dimaksud terlebih dulu. Perencanaan keuangan ini adalah metode untuk mengelola keuangan secara bijak dan dalam prosesnya akan membawa siapa pun untuk mencapai tujuan keuangannya. Rencana keuangan ini menjadi sangat penting sebab metode ini bertujuan untuk membantu siapa pun agar pendapatannya tidak sia-sia dikarenakan oleh pengeluaran yang tidak terkendali.

Langkah Merencanakan Keuangan

Langkah untuk merencanakan keuangan dengan baik Anda bisa mengikuti step-stepnya seperti berikut ini.

1. Menentukan Tujuan Finansial

Yang menjadi hal yang sangat krusial yaitu menentukan tujuan finansial dalam merencanakan keuangan. Ini penting karena jika tidak diuraikan dengan jelas maka semua yang Anda upayakan justru berbuah sia-sia dimana tujuan finansial disini yang dimaksud misalnya membeli rumah, memiliki rencana dana pendidikan ataupun usaha untuk masa depan agar kebutuhan tetap terpenuhi.

Maka dari itu, sangatlah penting untuk Anda menentukan arah tujuan secara finansial sebelum melaksanakan atau masuk ke tahap yang selanjutnya dalam membuat rencana keuangan.

2. Mencatat Semua Pengeluaran dan Pemasukan

Ketika sudah menentukan tujuan finansial, yang perlu dilakukan yaitu mencatat semua pendapatan dan pengeluaran bulanan ataupun tahunan sesuai dengan periode yang ditentukan. Hal ini bermanfaat untuk mengukur seberapa sehat kondisi keuangan Anda. Di samping itu, dengan mencatat semua pendapatan dan pengeluaran bisa membantu Anda untuk membuat laporan keuangan menjadi lebih mudah.

Hal tersebut karena banyak kasus dimana membuat laporan keuangan setiap bulan seseorang merasa kesulitan karena pencatatan pendapatan dan pengeluaran yang tidak mereka simpan. Jika merasa kesulitan, Anda dapat menggunakan aplikasi keuangan untuk membuat mengelola keuangan secara pribadi ataupun keluarga melalui Playstore maupun Appstore.

Baca juga : Cara Mengecek Kesehatan Keuangan Pribadi

3. Merencanakan Dana Darurat

Dana darurat untuk sebagian orang mungkin saja terdengar masalah yang sepele dan kurang familiar di telinga. Namun perlu Anda ketahui tujuan dana darurat ini untuk mempersiapkan biaya yang dapat muncul sewaktu-waktu tanpa diduga seperti biaya perbaikan kendaraan atau biaya rumah sakit. Maka dengan memiliki dana darurat, tidak perlu lagi khawatir jika tiba-tiba memerlukannya.

4. Implementasi Rencana dan Strategi

Setelah Anda mempersiapkan strategi dan rencana tersebut di atas, kini saatnya mengimplementasikan strategi tersebut menjadi nyata dalam kehidupan Anda sehari-hari. Tentunya Anda akan dihadapkan dengan beberapa kesulitan sebab belum terbiasa dengan langkah tersebut namun ketika dilakukan beberapa waktu menjadi terbiasa dan dapat menjadi rutinitas yang baru dan menguntungkan.

Cara Mengelola Utang Dengan Cerdas dan Bijak

Cukup banyak orang yang menganggap bahwa utang sebagai sesuatu hal yang buruk dan cukup memalukan. Utang sering kali dipandang sebagai tanda dari ketidakmampuan seseorang untuk mengatur keuangannya, jika seseorang sampai ditagih oleh penagih utang maka hal tersebut menjadi aib tersendiri untuk orang tersebut.

Oleh karena itu sebabnya banyak orang akhirnya memilih tidak berhutang dibanding harus menanggung resiko yang memalukan seperti itu. Namun utang sebenarnya tidak selalu buruk. Dimana utang sebenarnya ada hal baik yang jika tidak dikelola dengan bijak. Dalam hal ini utang yang baik yaitu utang yang bisa meningkatkan nilai tambah untuk jangka panjang dan produktif.

Sebagai contohnya yaitu utang modal usaha, sebab bisa memberikan leverage kepada peminjam untuk meningkatkan kebutuhan operasional bisnis dengan tujuan untuk meningkatkan profit dari bisnis tersebut yang dijalankan.  Inilah sebabnya utang sebaiknya dapat digunakan untuk kepentingan yang produktif dan untuk hal-hal baik yang bermanfaat.

Namun utang juga harus sesuai kemampuan untuk membayar lagi utang tersebut. Utang harus dikelola dengan bijak supaya terhindar dari ditagih oleh debt collector dan parahnya lagi terjadi penyitaan. Inilah sebabnya dalam artikel kali ini,  kita bahas bagaimana cara untuk mengelola utang secara bijak dari awal.

Mengelola Utang Untuk Kebutuhan

Pada saat Anda memiliki masalah keuangan, sehingga Anda tidak bisa mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan, tidak berarti Anda bisa mengambil utang sembarangan. Periksa dulu apakah Anda betul-betul memerlukan utang. Cara dan alasan dimana Anda sebaiknya mengajukan utang bisa dilihat di bawah ini.

1. Mendapatkan Nilai Tambah Investasi Jangka Panjang

Dengan mengambil KPR untuk membayar rumah. Nilai rumah tersebut secara umum akan mengalami peningkatan terus menerus. Akan tetapi akan sulit untuk kita bisa membeli rumah dengan membayar tunai. Melalui KPR kita bisa memiliki rumah dengan aturan tertentu kepada si pemberi pinjaman dan dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan nilai rumah tersebut sudah kita miliki.

Contoh yang lainnya yaitu mengambil utang untuk meningkatkan kemampuan. Ada beberapa profesi yang terkait dengan media sosial dan usaha yang berbasis digital dengan gadget dan ilmu yang harus dibayar. Dengan mengajukan utang adalah investasi jangka panjang yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru yang bisa menambah penghasilan dan pemasukan di masa yang akan datang.

2. Menambah Harta Untuk Keperluan Hidup

Utang untuk keperluan hidup ini contohnya yaitu utang untuk membeli kendaraan atau rumah. Dalam hidup tentu kita membutuhkan tempat tinggal serta sarana transportasi. Sebab jika tidak begitu kita harus mengontrak dan menggunakan kendaraan umum. Hal ini semua membutuhkan biaya yang cukup banyak.

Oleh karena itu sebaiknya dana yang akan dialokasikan untuk keperluan tersebut diubah untuk membayar cicilan utang. Dengan begitu kita cukup menabung untuk uang muka saja agar dapat membeli rumah dengan cicilan KPR atau mendapatkan kendaraan dengan cara cicilan.

Baca juga : Cara Mengecek Kesehatan Keuangan Pribadi

3. Untuk Mengembangkan Bisnis

Jika kita sudah memiliki usaha yang berjalan dengan baik, atau mendapatkan kerjaan atau kontrak menguntungkan, maka kita bisa mengambil utang untuk meningkatkan kemampuan usaha serta meningkatkan operasional dalam bisnis kita. Dengan begitu kita bisa memperbesar kemampuan dalam menerima pekerjaan yang menguntungkan dan harapan untuk meningkatkan profit lebih besar.

4. Ketika Membutuhkan Likuiditas Pembayaran

Pada saat kita memerlukan dana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok, akan tetapi kita mengalami adanya keterlambatan pembayaran gaji. Untuk itu kita bisa menggunakan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut akan tetapi diperlukan kedisiplinan untuk melunasi utang segera jika gaji sudah kita terima. Utang seperti ini harus segera kita lunasi.

Pertimbangan Untuk Berhutang

Jika kita sudah yakin dan mantap untuk benar-benar memerlukan pinjaman. Selanjutnya Anda harus tetap mempertimbangkan hal berikut ini seperti tagihan bulanan serta mengontrol kebiasaan.

1. Menjaga Total Tagihan Bulanan

Ukuran yang harus selalu diingat bahwa tagihan bulanan cicilan tidak boleh di atas sepertiga pendapatan atau penghasilan bulanan, sebab pendapatan bulanan ini diperlukan untuk kebutuhan biaya hidup saat ini dan tabungan dana darurat untuk masa datang, serta kebutuhan masa datang misalnya untuk pendidikan, pensiun dan liburan.

Maka dari itu, setiap akan mengambil utang, sebaiknya hitung dulu kemampuan membayar cicilan sesuai dengan patokan yang di atas. Jika jumlah tagihannya lebih dari sepertiga pendapatan, maka hentikan rencana untuk mengambil utang tersebut.

Baca juga : 7 Pengaruh Berita Keuangan Lokal

2. Kontrol Kebiasaan

Terdapat dua kebiasaan yang wajib Anda kontrol ketika mengelola utang. Pertama dengan mencatat arus kas kemudian membayar tagihan bulanan tepat waktu. Dengan mencatat arus kas merupakan hal yang cukup sederhana akan tetapi banyak yang belum melakukannya.

Kemudian harus membayar tagihan secara tepat waktu. Jika terbiasa mencatat kas dengan baik tentu akan mudah membayar tagihan dengan tepat waktu. Ketika membayar tagihan tepat waktu bisa menghindari kita akan denda keterlambatan yang akan timbul nantinya.

Cara Mengecek Kesehatan Keuangan Pribadi

Cek kesehatan keuangan pribadi adalah hal yang penting dilakukan untuk mengetahui dan menilai bagaimana kondisi keuangan Anda saat ini. Apakah kondisi keuangan Anda sudah seimbang antara pendapatan dan pengeluaran. Berapa anggaran yang Anda sisihkan untuk menabung, investasi serta dana pensiun dan lain sebagainya.

Kondisi finansial dapat dikatakan sehat jika Anda sudah memenuhi beberapa indikator kesehatan keuangan. Lantas apa saja indikatornya? Simak selengkapnya seperti berikut ini. Namun sebelum mengetahui indikator tersebut, ada baiknya Anda ketahui pengertian kesehatan keuangan Anda terlebih dulu.

Pengertian Kesehatan Keuangan

Untuk sebagian orang, kesehatan keuangan dapat didefinisikan sebagai kondisi yang mana pendapatan tidak lebih kecil dibanding pengeluaran dan utang. Definisi ini memang tidaklah salah, dan bahkan dapat dikatakan sebagai sebuah cara untuk mengecek kesehatan keuangan yang paling mudah.

Akan tetapi mengambil kesimpulan dari hal itu saja tidaklah cukup. Anda memerlukan informasi lagi indikator apa saja yang dapat menentukan kondisi keuangan seseorang dapat dikatakan sehat atau tidak supaya lebih pasti. Dengan demikian, Anda tidak hanya mengetahui bagaimana kondisi keuangan Anda saat ini saja melainkan untuk jangka panjang.

Indikator Kesehatan Keuangan

Ada beberapa indikator yang dapat menjadi ukuran dalam menentukan apakah finansial Anda sehat ataupun tidak dan berikut penjelasannya.

1. Saving Ratio (Rasio Tabungan)

Indikator pertama untuk mengetahui kesehatan keuangan yaitu rasio tabungan (saving ratio). Menyisihkan atau menabung sebagian penghasilan untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang adalah hal yang harus Anda prioritaskan setelah Anda mendapatkan gaji. Aktivitas ini tidak hanya dapat menyimpan uang saja di produk tabungan namun juga dapat menyisihkan untuk berinvestasi.

Menghitung rasio tabungan ini bisa dilakukan dengan rumus Nilai total tabungan tahunan/ Jumlah pendapatan tahunan) x 100%. Misalnya saat ini Anda sudah menabung sebanyak Rp 20.000.000. Sedangkan total pendapatan Anda tahunan bisa mencapai Rp 100.000.000. Hal ini berarti rasio tabungan Anda yaitu 20%. Minimal rasio tabungan yaitu sebesar 10%.

Jika rasio tabungan Anda bisa mencapai 20% berarti kondisi finansial Anda dapat dikatakan cukup sehat. Semakin besar rasionya tentu semakin baik. Apabila Anda belum mampu mencapai di angka ideal maka mulailah menyisihkan minimal sebesar 10% dari penghasilan bulanan untuk di sisihkan tabungan.

Baca juga : Memahami Konsep Dasar Perencanaan Keuangan

2. Rasio Likuiditas

Indikator yang selanjutnya yaitu rasio likuiditas atau yang sering disebut dengan dana darurat. Likuiditas ini merupakan kemampuan sebuah aset yang dapat diubah menjadi uang tunai dengan cepat. Rasio seperti ini berfungsi untuk mengukur bagaimana Anda mudahnya mendapatkan uang tunai ketika menghadapi kondisi darurat.

Cara Menghitung Rasio Likuiditas ini yaitu dengan rumus Rasio likuiditas = Total jumlah aset berupa kas atau setara kas/ Jumlah pengeluaran rutin tiap bulan. Aset atau dana tunai setara dengan kas seperti tabungan di bank, deposito, emas, obligasi tenor pendek, dan reksa dana pasar uang serta lain sebagainya. Hasil dari perhitungan ini memiliki satuan bulan nantinya.

Misalnya Anda memiliki dana tunai kas senilai Rp 30.000.000. Kemudian Anda memiliki pengeluaran per bulan rutin sebesar Rp 6.000.000. Maka rasio likuiditasnya yaitu Rp 30.000.000 dibagi Rp 6.000.000 yaitu 5 bulan.

Artinya aset likuid yang Anda miliki saat ini hanya bisa membantu kehidupan Anda selama 5 bulan. Apalagi jika selama waktu ini Anda tidak memiliki pendapatan sama sekali. Kondisi keuangan ini yang tergolong sehat jika rasio likuiditasnya 3-6 kali pengeluaran sebulan.

3. Rasio Utang Sehat

Indikator kesehatan keuangan berikutnya yang tidak kalah pentingnya yaitu rasio utang sehat (debt service ratio). Rasio ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan Anda untuk membayar cicilan utang. Rumus menentukan rasio utang sehat ini dapat dilakukan dengan cara Rasio utang sehat = (Cicilan utang per tahun atau per bulan / Pendapatan per tahun atau per bulan) x 100%.

Misalnya Anda memiliki cicilan utang per bulan sebesar Rp 3.000.000. Sedangkan pendapatan atau gaji Anda yaitu Rp 5.000.000 per bulan. Rasio kemampuan pembayaran utang Anda yaitu 60%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa keuangan Anda sedang tidak sehat.

Sebab rasio utang yang sehat idealnya maksimal hanya sebesar 35%. Apabila lebih dari itu, maka Anda harus menurunkan beban utang Anda. Misal dengan cara menjual aset yang Anda miliki atau melakukan refinancing utang dan mencari penghasilan tambahan yang lainnya.

Nah, itulah beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui kesehatan keuangan Anda. Setelah Anda menyimak indikator tersebut di atas, Anda dapat memperkirakan sendiri bagaimana kesehatan keuangan Anda Apakah sudah termasuk sehat ataupun belum.

Apabila belum, Anda dapat melakukan langkah lainnya ke depan untuk mengatasi hal tersebut, contohnya dengan mencari pendapatan lainnya sebagai tambahan. Itulah informasi mengenai indikator dan cara mengecek kesehatan keuangan Anda. Untuk mengetahui bagaimana kondisi finansial sendiri sangatlah penting. Hal tersebut berguna untuk bahan evaluasi dan penentuan bagaimana strategi Anda ke depan.

Memahami Konsep Dasar Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan merupakan hal yang sangat krusial supaya seorang individu dapat hidup lebih tenang. Akan tetapi bagaimana konsep dasarnya? Simak penjelasannya dalam artikel kali ini.

Apa Itu Perencanaan Keuangan?

Yang dimaksud dengan perencanaan keuangan yaitu strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Perencanaan keuangan ini dapat dimuat ke dalam bentuk dokumen yang terperinci tentang keadaan keuangan seseorang sekarang dan di masa depan.

Rencana keuangan bisa membantu Anda untuk menetapkan kebutuhan secara mendasar. Misalnya dengan mengelola resiko hidup seperti kesehatan, penghasilan, pengeluaran dan pengurangan utang. Namun tidak hanya itu saja, rencana keuangan juga dapat membimbing dan melacak kondisi kesehatan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan Anda.

Secara singkat perencanaan keuangan yang tepat harus mencangkup perincian mengenai arus kas, investasi, tabungan, utang, asuransi sampai aspirasi untuk masa yang akan datang. Anda bisa menyusunnya sendiri maupun melalui bantuan ahli untuk perencanaan keuangan demi menghitung kekayaan bersih, mempertimbangkan tujuan untuk jangka panjang, mengidentifikasi kebiasaan belanja dan cara untuk mencapai tujuan tersebut dimasa depan.

Pentingnya Perencanaan Keuangan

Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa perencanaan keuangan yaitu pemeriksaan secara menyeluruh tentang pendapatan dan pengeluaran. Dengan begitu hal ini dapat bermanfaat untuk Anda agar bisa tidur nyenyak tanpa harus memikirkan masalah keuangan Anda.

Hal ini karena dalam perencanaan keuangan Anda akan diminta membuat tujuan keuangan masa depan, mengurangi beban utang dan mencari bagaimana cara yang tepat untuk menyesuaikan pendapatan serta pengeluaran Anda. Hal ini tentunya dapat menjauhkan Anda dari masalah keuangan.

Namun tidak hanya itu saja, rencana keuangan bisa membantu Anda untuk menggunakan uang maupun aset Anda sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan keuangan Anda jangka panjang misalnya menyekolahkan anak, memenuhi kebutuhan seperti membeli rumah sampai menikmati masa pensiun.

Dengan begitu perencanaan keuangan juga harus mencangkup beberapa rencana dana darurat, manajemen resiko, rencana pensiun dan strategi investasi untuk jangka panjang.

Tips Membangun Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan yaitu hal yang sangat penting untuk masing-masing individu. Namun pertanyaannya, bagaimana pada tahap awal ini menyusun perencanaan keuangan dengan baik. Nah, berikut ini Anda dapat menemukan beberapa tips tentang cara membuat perencanaan keuangan yang tepat dan baik.

1. Menghitung Kekayaan Bersih

Hal yang paling mendasar pada penyusunan perencanaan finansial yaitu mengetahui kesehatan keuangan Anda saat ini. Untuk hal ini, bahwa indikator yang dipakai biasanya yaitu kekayaan bersih atau net worth. Akan tetapi mengapa Anda harus menggunakan kekayaan bersih bukan jumlah penghasilan sebagai indikator kesehatan keuangan Anda?

Yang perlu Anda ketahui, bahwa jumlah penghasilan Anda bukanlah penentu nilai kekayaan Anda sebenarnya. Misalnya, Anda boleh memiliki penghasilan sebesar Rp 5.000.000 per bulan akan tetapi Anda tidak mempunyai utang apa pun. Dengan begitu Anda sejatinya masih mempunyai ruang keuangan yang lebar untuk dapat memanfaatkan uang Anda.

Akan tetapi di kesempatan yang lain, teman Anda boleh saja mempunyai penghasilan sebesar Rp 10.000.000 per bulan akan tetapi ia mempunyai utang yang bernilai besar. Tentunya ruang gerak finansial Anda teman Anda lebih terbatas dibandingkan dengan Anda.

Untuk menghitung kekayaan bersih Anda saat ini, yang perlu Anda lakukan yaitu merinci total aset Anda untuk dikurangi total kewajiban Anda. Kemudian apa yang tergolong dengan aset dan kewajiban dalam finansial?

Aset merupakan properti bernilai yang kita miliki seperti rumah, kendaraan, uang tunai yang di bank, uang yang diinvestasikan serta rekening investasi yang lainnya. Liabilitas atau kewajiban yaitu utang yang wajib dibayarkan seperti tagihan yang belum dibayarkan, utang pendidikan, utang kartu kredit, hipotek serta pinjaman mobil.

Baca juga : 7 Cara Memilih Investasi Yang Aman

2. Menentukan Arus Kas

Tahap selanjutnya yang dapat dilakukan yaitu menganalisis kondisi arus kas setiap bulannya. Anda dapat melanjutkan untuk menganalisis kondisi arus kas bulanan Anda. Dalam hal ini, Anda dapat mengidentifikasi seberapa besar pendapatan dan pengeluaran Anda per bulan.

Proses seperti ini merupakan kunci untuk membuat perencanaan keuangan sebab Anda bisa melihat ke mana arah perginya uang Anda, berapa banyaknya uang yang tersedia untuk diinvestasikan dan ditabung, berapa banyaknya yang diperlukan setiap bulan, mengurangi pengeluaran dan membantu mengembangkan rencana untuk jangka pendek, menengah dan panjang.

Untuk mendapatkan arus kas yang baik, dalam dunia perencanaan keuangan terdapat prinsip anggaran yaitu 50/30/20 membagi pendapatan 50% untuk kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder seperti perumahan, transportasi, utilitas, dan pembayaran berulang yang lainnya. 30% digunakan untuk kebutuhan tersier seperti makan di luar, hiburan dan pakaian. Sisanya 20% untuk pelunasan hutang dan tabungan.

3. Persiapan Dana Darurat

Dana darurat yaitu fondasi utama dalam perencanaan keuangan. Dana darurat ini yaitu dana yang dapat Anda manfaatkan pada saat situasi darurat atau genting. Anda perlu mempersiapkan dana darurat ini karena Anda tentu akan menemui berbagai kejadian yang tidak terduga di masa mendatang yang bisa saja menguras kantong.

2 Jurnalis SorotDaerah.com di Sumut Ditangkap – Pelanggaran Prosedur Hukum Pers

Medan – Kasus penangkapan dua jurnalis dari media lokal sorotdaerah.com oleh Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara menjadi sorotan tajam, terutama dari kalangan komunitas pers dan pegiat kebebasan berekspresi. Penangkapan ini dilakukan setelah kedua jurnalis tersebut diduga mencemarkan nama baik Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Paulus Waterpauw, melalui pemberitaan di media mereka. Namun, yang menjadi persoalan utama bukan hanya tuduhan pencemaran nama baik, melainkan cara aparat kepolisian menangani kasus ini yang dianggap mengabaikan aturan hukum terkait pers dan melanggar nota kesepahaman (MoU) antara Polri dan Dewan Pers.

Kronologi Penangkapan

Penangkapan terjadi setelah Polda Sumut merasa pemberitaan yang dimuat oleh sorotdaerah.com mengandung unsur pencemaran nama baik terhadap Kapolda Sumut, Irjen Paulus Waterpauw. Pihak kepolisian kemudian menggunakan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sebagai dasar hukum untuk menangkap kedua jurnalis tersebut.

Namun, tindakan polisi ini memicu gelombang kritik, terutama dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan. AJI menilai bahwa sengketa terkait pemberitaan yang dilakukan oleh jurnalis seharusnya diselesaikan melalui mekanisme Dewan Pers, bukan dengan cara kriminalisasi menggunakan UU ITE.

“Proses ini jelas melanggar Undang-undang Pers dan MoU yang sudah disepakati antara Dewan Pers dan Polri. Dalam MoU tersebut, sudah ditegaskan bahwa setiap masalah yang menyangkut pemberitaan harus terlebih dahulu melalui proses penyelesaian di Dewan Pers,” ujar Ketua AJI Medan, Liston Damanik.

Pelanggaran terhadap Undang-undang Pers dan MoU Dewan Pers-Polri

Sejak penandatanganan MoU antara Dewan Pers dan Polri, telah ditetapkan bahwa kasus-kasus yang berkaitan dengan pers harus diselesaikan melalui Dewan Pers sebagai lembaga yang memiliki wewenang untuk menilai apakah sebuah pemberitaan melanggar kode etik jurnalistik atau tidak. Prosedur ini bertujuan untuk melindungi kebebasan pers serta memberikan ruang bagi media dan jurnalis untuk melakukan tugasnya tanpa ancaman kriminalisasi.

Namun, dalam kasus ini, Polda Sumut memilih untuk menempuh jalur hukum pidana melalui UU ITE, yang selama ini dikenal kontroversial karena sering disalahgunakan untuk menjerat individu yang menyampaikan pendapatnya di ruang publik. Padahal, UU Pers sudah dengan jelas memberikan perlindungan kepada jurnalis dan media dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya.

AJI menekankan bahwa UU ITE bukanlah instrumen yang tepat untuk menangani kasus-kasus terkait pemberitaan pers. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk mengawasi kerja jurnalis, Dewan Pers seharusnya dilibatkan dalam proses ini sebelum tindakan hukum dilakukan.

“Dalam MoU tersebut jelas bahwa Polri harus terlebih dahulu melibatkan Dewan Pers dalam setiap kasus yang melibatkan pers. Apa yang dilakukan oleh Polda Sumut ini merupakan pelanggaran terhadap MoU tersebut dan juga melanggar hak-hak jurnalis yang dilindungi oleh Undang-undang Pers,” lanjut Liston.

Koordinasi dengan “Dewan Pers Sumut”: Klaim yang Dipertanyakan

Kejanggalan lain dalam kasus ini muncul ketika pihak kepolisian mengklaim bahwa mereka telah berkoordinasi dengan “Dewan Pers Sumut” sebelum melakukan penangkapan. Pernyataan ini langsung mendapat bantahan keras dari AJI dan komunitas pers lainnya, karena tidak ada institusi bernama “Dewan Pers Sumut.”

Menurut penjelasan AJI, Dewan Pers adalah lembaga nasional yang beroperasi di tingkat pusat, bukan di tingkat daerah. Oleh karena itu, pernyataan polisi mengenai koordinasi dengan “Dewan Pers Sumut” dinilai sebagai informasi yang keliru atau upaya untuk menutupi kesalahan prosedural dalam penanganan kasus ini.

“Kami tidak mengetahui adanya Dewan Pers di Sumatera Utara. Koordinasi yang mereka maksud mungkin hanya sebatas komunikasi dengan beberapa individu, tetapi itu tidak bisa dianggap sebagai langkah yang sah sesuai dengan aturan MoU,” jelas Liston.

Kriminalisasi Pers dan Ancaman terhadap Kebebasan Jurnalis

Kasus penangkapan jurnalis seperti ini bukanlah yang pertama terjadi di Indonesia, dan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kebebasan pers yang seharusnya dilindungi justru semakin terancam oleh tindakan represif aparat penegak hukum. Penggunaan UU ITE untuk menjerat jurnalis dalam kasus-kasus pemberitaan sering dianggap sebagai bentuk kriminalisasi terhadap kebebasan pers.

Padahal, jurnalis memiliki peran penting dalam masyarakat sebagai penyampai informasi dan pengawas kekuasaan. Dalam menjalankan peran ini, mereka harus dilindungi dari ancaman kriminalisasi yang bisa membungkam kritik atau menghalangi mereka untuk mengungkapkan kebenaran.

Ketua AJI Medan menyatakan bahwa penangkapan ini menjadi preseden buruk bagi kebebasan pers di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara. Jika polisi terus-menerus menggunakan UU ITE untuk menjerat jurnalis, maka akan semakin banyak jurnalis yang takut untuk memberitakan fakta atau menyampaikan kritik yang sebenarnya.

“Ini bukan sekadar masalah hukum, tetapi juga soal kebebasan berekspresi dan peran jurnalis dalam demokrasi. Jika jurnalis takut untuk menulis atau menyampaikan kritik, maka yang rugi bukan hanya media, tetapi juga masyarakat yang kehilangan akses terhadap informasi yang independen dan akurat,” tutup Liston.

Kesimpulan: Pentingnya Perlindungan bagi Jurnalis

Kasus penangkapan dua jurnalis di Sumatera Utara menunjukkan masih adanya ketidakpahaman atau bahkan ketidakpatuhan terhadap aturan hukum yang melindungi pers di Indonesia. Penegakan hukum yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat, justru menjadi ancaman bagi kebebasan pers ketika tidak mengikuti prosedur yang benar.

Perlindungan bagi jurnalis bukanlah hak istimewa, melainkan bagian penting dari upaya menjaga kebebasan informasi dan menjaga keseimbangan demokrasi. Oleh karena itu, penegak hukum perlu lebih memahami dan menghormati UU Pers serta MoU antara Polri dan Dewan Pers dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan media. Hanya dengan cara ini, kebebasan pers di Indonesia dapat terus berkembang tanpa ancaman kriminalisasi.